sekedar mengais asa dalam sangkar hari
terbuai jelaga yang pekat menutup jiwa
bergulir dalam aroma nuansa fakir
bergelayut hingga mengakar tabir
jinggaku kini lantunkan nyanyian
nyanyian yang membias dalam kebisingan
menghujam kalbu menyentak hati yang rapuh
sebuah kenang yang kembali bergulir
setelah lama terkubur dalam buaian tanah
mengibaskan serpihan hati yang merindu
ketika kenang yang hadir mengobarkan amarah
membakar jiwa yang meradang kaena perih
akankah bermula ataukah berakhir
semua hanya tanda tanya semata
takkan tau kapan akan berakhir
semua kisah dalam fatamorgana jiwa
hilang jejak tak menentu
membuyarkan setiap asa yang singgah
dalam sebuah genangan tanya yang tak berjujung
mengharap datangnya senyum mentari
mengajak mengarungi damainya jiwa
No comments:
Post a Comment
Terimakasih telah sudi membaca artikel ini. Penulis memohon kesediaan sobat untuk mengisi kotak komentar. Untuk menggunakan Emoticon, tulis teks yang ada di samping gambarnya.