Pages

Wednesday, October 31, 2012

Golongan Darah Sistem ABO

 Kita dianugerahkan tubuh yang sempurna, ada darah yang mengalir dalam badan kita. Tak ada salahnya kan jika kita mengenalinya lebih detail? Sebelum kita mengenal lebih jauh tentang golongan darah sistem ABO, masihkah sahabat ingat fungsi dari darah itu sendiri??? Fungsi darah antara lain:
1.  Sebagai alat transpor:
     a.  Oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh
     b. CO2 dari seluruh jaringan tubuh ke paru-paru dalam
         bentuk HCO3- (bikarbonat)
     c. Sari-sari makanan dari usus ke seluruh jaringan yang
         membutuhkan 
     d. Sisa metabolisme dari seluruh jaringan tubuh ke alat
         pengeluaran (ekskresi)
     e. Hormon dari kelenjar endokrin (kelenjar buntu) ke bagian
         tubuh tertentu
2.  Mengatur keseimbangan asam dan basa
3.  Alat pertahanan tubuh dari infeksi kuman
4.  Mengatur stabilitas suhu tubuh

Golongan darah terklasifikasi karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Golongan darah itu pada dasarnya membawa karakteristik khas dari masing-masing golongan. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan darah sistem ABO dan sistem Rhesus (faktor Rh).
Sejarah Penemuan Golongan Darah ABO
Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria, pada tahun 1900 telah menemukan 3 dari 4 golongan darah dalam sistem ABO, dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya.

Percobaan sederhana yang ia dilakukan adalah dengan mereaksikan sel darah merah seseorang dengan serum dari para donor. Hasilnya adalah dari sampel-sampel tersebut menunjukkan adanya dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan golongan darah A dan B) dan satu macam yang tidak menunjukkan reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal dengan golongan darah O).

Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah yang disebut golongan darah A dan golongan darah B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan darah O.

Kemudian Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli, yang masih kolega dari Landsteiner, menemukan golongan darah AB pada tahun 1901. Pada golongan darah AB, ditemukan adanya antigen A dan B secara bersamaan pada sel darah merah, sedangkan pada serum tidak ditemukan antibodi.

Penggolongan Darah Sistem ABO 
Klasifikasi golongan darah ABO ditentukan berdasarkan ada tidaknya aglutinogen (antigen tipe A dan tipe B) yang ditemukan pada permukaan eritrosit dan aglutinin (antibodi) anti-A dan anti-B, yang ditemukan dalam plasma. Aglutinogen berarti antigen yang digumpalkan, sedangkan aglutinin adalah jenis antibodi yang menggumpalkan. Sistem ini mengelompokkan tipe darah manusia menjadi empat macam yaitu A, B, AB, dan O.
    1. Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
    2. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif 
    3. Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif. 
    4. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
    Pemanfaatan Klinis :
    1.  Estimasi golongan darah anak
    Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung populasi atau ras. Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia. 
    Tabel pewarisan golongan darah kepada anak
    Ibu/Ayah
    O
    A
    B
    AB
    O
    O
    O, A
    O, B
    A, B
    A
    O, A
    O, A
    O, A, B, AB
    A, B, AB
    B
    O, B
    O, A, B, AB
    O, B
    A, B, AB
    AB
    A, B
    A, B, AB
    A, B, AB
    A, B, AB

    2.  Interaksi transfusi darah
    Penggolongan darah penting dilakukan sebelim transfusi darah karena pencampuran golongan darah yang tidak cocok menyebabkan aglutinasi dan destruksi sel darah merah.
    Cara memeriksa golongan darah
    Golongan darah ABO diperiksa dengan mengambil darah kapiler sebanyak 2 tetes yang diletakkan pada kaca objek terpisah. Tetes yang pertama ditambah
    Hasil yang terlihat dari uji golongan darah ABO adalah sebagai berikut:
    Bagaimana menentukan golongan darahnya? ambil satu contoh baris ke-dua. Perhatikan urutan sampelnya dari kiri ke kanan:
    1. diberi anti Rhesus : menggumpal
    2. diberi anti A : tidak menggumpal
    3. diberi anti B : menggumpal
    4. diberi anti AB : menggumpal
    Kesimpulannya,sang pemilik darah bergolongan darah B Rh+ (golongan B dan golongan Rhesus positif).
    Untuk menentukan golongan darah pedomannya sebagai berikut:
    Golongan
    aglutinogen (antigen) pada eritrosit
    aglutinin (antibodi) pada plasma darah
    A
    B
    AB
    O
    A
    B
    A dan B
    -
    b
    a
    -
    a dan b
    • Jika aglutinin a (anti A) + aglutinogen A = terjadi aglutinasi (penggumpalan)
    • Jika aglutinin b (anti B) + aglutinogen B = terjadi aglutinasi (penggumpalan)
    • Jika anti Rhesus (antibodi Rhesus) + antigen Rhesus = terjadi aglutinasi (penggumpalan)
    Source:



    1 comment:

    1. sanhttp://i306.photobucket.com/albums/nn252/cebong_ipit/templateanna/boy-emoticon-018.gifgat bermanfaat sekali

      ReplyDelete

    Terimakasih telah sudi membaca artikel ini. Penulis memohon kesediaan sobat untuk mengisi kotak komentar. Untuk menggunakan Emoticon, tulis teks yang ada di samping gambarnya.