1. Sebagai alat transpor:
3. Alat pertahanan tubuh dari infeksi kuman
a. Oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh
b. CO2 dari seluruh jaringan tubuh ke paru-paru dalam
bentuk HCO3- (bikarbonat)
c. Sari-sari makanan dari usus ke seluruh jaringan yang
membutuhkan
d. Sisa metabolisme dari seluruh jaringan tubuh ke alat
pengeluaran (ekskresi)
e. Hormon dari kelenjar endokrin (kelenjar buntu) ke bagian
tubuh tertentu
2. Mengatur keseimbangan asam dan basa 4. Mengatur stabilitas suhu tubuh
Golongan darah terklasifikasi karena adanya perbedaan jenis karbohidrat
dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Golongan darah itu
pada dasarnya membawa karakteristik khas dari masing-masing golongan. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan darah sistem ABO dan sistem Rhesus (faktor Rh).
Sejarah Penemuan Golongan Darah ABO
Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria, pada tahun 1900 telah menemukan 3 dari 4 golongan darah dalam sistem ABO, dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya.
Percobaan sederhana yang ia dilakukan adalah dengan mereaksikan sel darah merah seseorang dengan serum dari para donor. Hasilnya adalah dari sampel-sampel tersebut menunjukkan adanya dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan golongan darah A dan B) dan satu macam yang tidak menunjukkan reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal dengan golongan darah O).
Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah yang disebut golongan darah A dan golongan darah B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan darah O.
Kemudian Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli, yang masih kolega dari Landsteiner, menemukan golongan darah AB pada tahun 1901. Pada golongan darah AB, ditemukan adanya antigen A dan B secara bersamaan pada sel darah merah, sedangkan pada serum tidak ditemukan antibodi.
Penggolongan Darah Sistem ABO
Klasifikasi golongan darah ABO ditentukan berdasarkan ada tidaknya aglutinogen (antigen tipe A dan tipe B) yang ditemukan pada permukaan eritrosit dan aglutinin (antibodi) anti-A dan anti-B, yang ditemukan dalam plasma. Aglutinogen berarti antigen yang digumpalkan, sedangkan aglutinin adalah jenis antibodi yang menggumpalkan. Sistem ini mengelompokkan tipe darah manusia menjadi empat macam yaitu A, B, AB, dan O.
- Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
- Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
- Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
- Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Pemanfaatan Klinis :
1. Estimasi golongan darah anak
Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung populasi atau ras. Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.
Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung populasi atau ras. Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.
Tabel pewarisan golongan darah kepada anak
| ||||
Ibu/Ayah
|
O
|
A
|
B
|
AB
|
O
|
O
|
O, A
|
O, B
|
A, B
|
A
|
O, A
|
O, A
|
O, A, B, AB
|
A, B, AB
|
B
|
O, B
|
O, A, B, AB
|
O, B
|
A, B, AB
|
AB
|
A, B
|
A, B, AB
|
A, B, AB
|
A, B, AB
|
2. Interaksi transfusi darah
Penggolongan darah penting dilakukan sebelim transfusi darah karena pencampuran golongan darah yang tidak cocok menyebabkan aglutinasi dan destruksi sel darah merah.
Cara memeriksa golongan darah
Golongan darah ABO diperiksa dengan mengambil darah kapiler sebanyak 2 tetes yang diletakkan pada kaca objek terpisah. Tetes yang pertama ditambah
Hasil yang terlihat dari uji golongan darah ABO adalah sebagai berikut:
Golongan darah ABO diperiksa dengan mengambil darah kapiler sebanyak 2 tetes yang diletakkan pada kaca objek terpisah. Tetes yang pertama ditambah
Hasil yang terlihat dari uji golongan darah ABO adalah sebagai berikut:
Bagaimana menentukan golongan darahnya? ambil satu contoh baris ke-dua. Perhatikan urutan sampelnya dari kiri ke kanan:
- diberi anti Rhesus : menggumpal
- diberi anti A : tidak menggumpal
- diberi anti B : menggumpal
- diberi anti AB : menggumpal
Kesimpulannya,sang pemilik darah bergolongan darah B Rh+ (golongan B dan golongan Rhesus positif).
Untuk menentukan golongan darah pedomannya sebagai berikut:
Golongan
|
aglutinogen (antigen) pada eritrosit
|
aglutinin (antibodi) pada plasma darah
|
A
B AB O |
A
B A dan B - |
b
a - a dan b |
- Jika aglutinin a (anti A) + aglutinogen A = terjadi aglutinasi (penggumpalan)
- Jika aglutinin b (anti B) + aglutinogen B = terjadi aglutinasi (penggumpalan)
- Jika anti Rhesus (antibodi Rhesus) + antigen Rhesus = terjadi aglutinasi (penggumpalan)
sanhttp://i306.photobucket.com/albums/nn252/cebong_ipit/templateanna/boy-emoticon-018.gifgat bermanfaat sekali
ReplyDelete