Thursday, December 29, 2011

Mengeja Ingatan Pada Nyata


Ada dinding paling beku yang menjulang kokoh di apungan jarak waktu
Dinding  yang menyerap setiap kata hingga bisu meraja..
Hening yang gamang.. Tak ada bincang
hanya lafal yang mengambang di udara, kemudian menguap terterik waktu.

Kata-kata telah menghilang
dan aku tak tau bagaimana cara mengeja ingatanku pada nyata
Waktu bergerak mundur pada angka minus
Gigil pagi ini melumpuhkan mimpi hingga mampat pada lorong harap
kemudian membatu, dan hancur menjadi debu.

Bismillah...
kugenapi hari ini dengan sepotong asa yang masih tersisa
mesongsong cakrawala menghimpun harap
yang telah lama mati terkubur kegelapan jiwa
untuk kembali berputar atau sejenak terbangun menuju pintu kesadaran
tapi semangat itu akan tetap kugapai
karena masih panjang perjalanan yang kan ku tempuh
dan harus ku lalui dengan penuh kesungguhan

1 comment:

Terimakasih telah sudi membaca artikel ini. Penulis memohon kesediaan sobat untuk mengisi kotak komentar. Untuk menggunakan Emoticon, tulis teks yang ada di samping gambarnya.